Friday, May 22, 2009

GOSBASMUK

Demam Berdarah Dengue ( DBD ) yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypty, sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak. Berturut-turut selama tahun 2006, 2007 dan 2008 ditemukan 11, 38 dan 27 kasus DBD. Kasus kematian akibat DBD selama periode tersebut sebanyak 2 kasus. Angka insiden DBD ini sangat terkait dengan masih kurangnya upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), selain sifat dari pola epidemiologi DBD 5 tahunan.

GOSBASMUK atau Gerakan Oleh Semua Basmi Sarang Nyamuk, merupakan upaya terobosan dalam rangka mencegah berjangkitnya penyakit DBD. Gerakan ini sudah mulai dirintis sejak pertengahan tahun 2008, dengan cara menanamkan kebiasaan 3 M Plus pada siswa-siswa di beberapa SD, SMP, SMA dan santri-santri Pesantren juga dengan melatih kader-kader Jumantik ( Juru Pemantau Jentik )
GOSBASMUK mengandung makna bahwa semua lapisan masyarakat dari semua umur, mulai anak-anak Sekolah Dasar, remaja pelajar SMP-SMU termasuk santri-santri di pesantren, dewasa dan golongan usia lanjut harus ikut berpartisipasi dalam membasmi sarang nyamuk.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Cibadak :
  1. Pelatihan dokter kecil di tingkat Sekolah Dasar ( 7 sekolah )
  2. Penyuluhan PHBS di tingkat SMP/SMU/Pesantren ( 6 sekolah/pesantren
  3. Pelatihan kader Jumantik ( 55 orang )
Upaya ini akan dilanjutkan pada tahun 2009 dengan langkah-langkah :
  1. Pencanangan GOSBASMUK pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia ( 5 Juni 2009 ) dengan mengundang Muspika, seluruh Kepala Desa, Seluruh Kepala Sekolah dan Pimpinan Pondok Pesantren dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan LSM.
  2. Penandatanganan kesepakatan Jumat Bersih Desa oleh semua Kepala Desa dan diketahui oleh Camat
  3. Membuka pelatihan dokter kecil Angkatan V dengan target 3 sekolah dasar.
  4. Membuka pelatihan Jumantik Cilik untuk semua sekolah dasar yang ada di Kecamatan Cibadak, persekolah akan dilatih 20 anak.
  5. Membuka pelatihan Jumantik Remaja untuk semua sekolah menengah dan pesantren, masing-masing 20 orang.
  6. Penyuluhan cara PSN pada golongan usia lanjut di majlis taklim yang ada di Kecamatan Cibadak.
  7. Lomba kebersihan tingkat kampung
  8. Lomba kebersihan WC sekolah
Upaya-upaya di atas diharapkan dapat menekan angka kesakitan dan angka kematian akibat DBD, dan mari kita tunggu saja dampak GOSBASMUK terhadap penurunan kasus DBD di Kecamatan Cibadak pada tahun 2010 nanti.

DOKTER KECIL

Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat, perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai objek pembangunan kesehatan, melainkan sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.

Untuk mencapai maksud di atas, maka sejak tahun 2005 di Puskesmas Cibadak mulai dirintis kegiatan Dokter Kecil yang terintegrasi dalam JPKM pola UKS. Kegiatan yang semula diawali di 1 Sekolah Dasar dengan 30 dokter kecil, kini telah mencapai 7 sekolah.

Dokter Kecil adalah peserta didik yang dipilih guru, guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya.

Tujuan :
  1. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat
  2. Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing
  3. Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di luar sekolah
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan dokter kecil adalah sebagai berikut :
  1. Penandatanganan MoU JPKM Institusi Pendidikan antara Kepala Puskesmas dengan Kepala Sekolah, di mana salah satu paket MoU adalah pelatihan dokter kecil.
  2. Pelatihan dokter kecil, di mana yang akan dilatih harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
  • Duduk di kelas 4, 5, 6 sekolah dasar
  • Berprestasi baik di kelas
  • Bersih dan berprilaku sehat
  • Bermoral baik dan suka menolong
  • Diizinkan orang tua
3. Pelantikan/pemberian sertifikat kepada dokter kecil yang lulus


Kurikulum Pelatihan dokter kecil terdiri dari 10 kali pertemuan dengan waktu 90 menit/pertemuan :
  1. Pengertian UKS dan Dokter Kecil ( Pengajar : Dr. Dani Ramdhani )
  2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( Pengajar : Dr. Dani Ramdhani )
  3. UPGK dan Pengukuran TB dan BB ( Pengajar : Ekawati Yoelianingsih )
  4. Kebersihan Pribadi dan Lingkungan ( Pengajar : Tatang Suherman, AMKL )
  5. Makanan Sehat dan Warung Sekolah ( Pengajar : Ekawati Yoelianingsih )
  6. Kesehatan Mata dan Gigi ( Pengajar : Wilia Purwati )
  7. Penyakit dan Cara Penanggulangannya ( Pengajar : Drg. Ika Sari Mustika Wati )
  8. NAPZA dan AIDS ( Pengajar : Drg. Ika Sari Mustika Wati )
  9. Obat-obatan Sederhana dan P3K ( Pengajar : Diana Vidyanti, A.M.Kep )
  10. Ujian Kelulusan ( Tim Pengajar )
Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Dokter Kecil Kecamatan Cibadak adalah :
  1. Juara I Lomba Cerdas Cermat Dokter Kecil Tingkat Provinsi Banten ( SDIT Ad-Da'wah, 2005 )
  2. Juara III Lomba Cerdas Cermat Dokter Kecil Tingkat Provinsi Banten ( SDN Kadu Agung TImur 01, 2006 )
  3. Juara III Lomba Cerdas Cermat Dokter Kecil Tingkat Provinsi Banten ( SDN Malabar 02, 2007 )

Friday, May 1, 2009

USAHA KESEHATAN GIGI

Tujuan : Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.



Sasaran : Ibu hamil, anak-anak SD dan masyarakat yang datang ke Puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi.



Ruang lingkup kegiatan :


  1. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara rutin untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil

  2. Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah

USAHA KESEHATAN JIWA

Tujuan : Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal



Sasaran : Penderita gangguan jiwa dan keluarganya yang datang ke Puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RS Jiwa untuk rehabilitasi sosial



Ruang lingkup kegiatan :


  1. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri

  2. Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk pasien ke RS Jiwa

  3. Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada kelompok-kelompok penduduk di wilayah kerja Puskesmas

  4. Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitasi sosial untuk penderita dan keluarganya setelah pasien dirawat di RS Jiwa

PERKESMAS

Tujuan :


  1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan keluarganya di rumah pasien

  2. Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka

  3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya

Sasaran :



  1. Kelompok masyarakat dengan risiko tinggi ( ibu hamil dengan risiko tinggi, ibu masa nifas, anak-anak yang gizi buruk )

  2. Penderita penyakit kronis

Ruang lingkup kegiatan :



  1. Perawatan ibu pasca persalinan

  2. Perawatan anak gizi buruk

  3. Perawatan penderita penyakit kronis

UKS



Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah



Sasaran :


  1. Murid SD, SLTP, SLTA dan lingkungan sekolahnya (sasaran primer)

  2. Guru Olahraga dan Kesehatan (sasaran sekunder)

Ruang lingkup kegiatan :



  1. Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala

  2. Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat

  3. Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perseorangan, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan dan sebagainya

  4. Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (P3K) di sekolah

  5. BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang terintegrasi dengan program imunisasi

  6. Melaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD untuk memantau status gizinya

LABORATORIUM

Tujuan : Memeriksa spesimen darah, sputum, faeces dan urine untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit



Sasaran :


  1. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas ( Passive Case Detection )

  2. Penderita penyakit menular dan keluarganya yang dicari di rumahnya ( Active Case Detection )

Ruang lingkup kegiatan :



  1. Mempersiapkan dan memeriksa spesimen di Puskesmas

  2. Mengirimkan sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi

PKM

Tujuan : Meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan, melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS )



Sasaran : Kelompok-kelompok masyarakat yang berisiko tertular penyakit, maupun masyarakat umum



Ruang lingkup kegiatan :


  1. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (KSR)

  2. Penyuluhan NAPZA

  3. Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

  4. Penyuluhan PHBS

  5. Penyuluhan-penyuluhan lain yang dilaksanakan secara integratif untuk mendukung semua kegiatan program Puskesmas

PENGOBATAN

Tujuan : Memberikan pengobatan kepada masyarakat



Sasaran : Masyarakat di wilayah kerja yang mengunjungi Puskesmas untuk mencari pengobatan



Ruang lingkup kegiatan :

  1. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan

  2. Merujuk penderita ke pusat-pusat rujukan medis sesuai dengan jenis penyakit yang tidak mampu ditangani oleh Puskesmas

  3. Menyelenggarakan Manling (Mantri Keliling) dan Puskesmas Keliling untuk menjangkau wilayah kerja Puskesmas yang belum mempunyai Puskesmas Pembantu atau wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit sarana transportasinya

KESLING

Tujuan : Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan, sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.



Sasaran : Tempat-tampat umum seperti pasar, warung makan, tempat ibadah, sumber air minum penduduk, pembuangan air limbah dan sebagainya.



Ruang lingkup kegiatan :


  1. Pebyuluhan kesehatan tentang pentingnya menggunakan jamban

  2. Penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat

  3. Penggerakkan masyarakat untuk melakukan pembuangan sampah yang baik

  4. Pengawasan terhadap tempat-tempat umum

GIZI

Tujuan :


  1. Meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita)

  2. Pemberian makanan tambahan (PMT)

Sasaran :



  1. Ibu hamil, ibu menyusui dan balita

  2. Penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan

Ruang lingkup kegiatan :



  1. Menimbang berat badan balita untuk memantau pertumbuhan anak

  2. Pemeriksaan Hb dan BB pada ibu hamil secara rutin

  3. Pemberian makanan tambahan untuk balita kurang gizi

  4. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat

  5. Pembagian vitamin A untuk bayi dan balita 2 kali dalam setahun

  6. Pemberian tablet besi untuk ibu hamil yang datang untuk ANC

Thursday, April 30, 2009

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)

Tujuan :
  1. Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin
  2. Mengurangi berbagai faktor risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu tempat
  3. Memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu agar terhindar dari penularan penyakit

Sasaran :

  1. Ibu hamil, balita dan anak-anak sekolah (untuk kegiatan imunisasi)
  2. Lingkungan pemukiman masyarakat
  3. Kelompok-kelompok tertentu masyarakat yang berperilaku risiko tinggi

Ruang lingkup kegiatan :

  1. Surveilans epidemiologi, dengan cara melakukan Active Case Detection(ACD) dan Passive Case Detection (PCD)
  2. Imunisasi
  3. Pemberantasan vektor

PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)

Tujuan : Menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagian dan Sejahtera (NKKBS)



Sasaran : Pasangan Usia Subur (PUS)



Ruang lingkup kegiatan :


  1. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan rumah, Posyandu, dsb).

  2. Menyediakan dan memasangkan alat-alat kontrasepsi serta memberikan pelayanan pengobatan efek samping KB

  3. Mengadakan sosialisasi keluarga berencana untuk para dukun bayi. Dukun diharapkan dapat bermitra dengan bidan di desa dan bersedia menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan dukun.